Beranda | Artikel
Sikap Salafus Shalih Terhadap Penentang dan Penghina Sunnah
Selasa, 12 September 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Sikap Salafus Shalih Terhadap Penentang dan Penghina Sunnah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Ta’zhimus Sunnah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Sabtu, 23 Safar 1445 H / 9 September 2023 M.

Kajian Tentang Sikap Salafus Shalih Terhadap Penentang dan Penghina Sunnah

من سبَّ اللهَ تعالى كَفَر، سواءٌ كان مازحًا أو جادًّا، وكذلك من استهزأ باللهِ تعالى، أو بآياتِه أو برُسُلِه، أو كُتُبِه

“Siapa saja yang menghina Allah Subhanahu wa Ta’ala, sungguh dia telah kafir, baik menghinanya dengan bercanda atau sungguh-sungguh. Demikian pula bagi siapa yang mengolok-ngolok Allah Subhanahu wa Ta’ala, ayat-ayat Allah, dan RasulNya, dan kitab-kitabNya.”

Inilah yang mendorong penulis untuk menulis bahasan ini sebagai andil memperingatkan akan kemungkaran yang sangat nyata ini, memperingatkan akan bahayanya, serta menjelaskan sikap seorang muslim terhadap orang-orang yang menghina Allah, Rasulullah, dan termasuk di dalamnya menghina Al-Qur’an dan Sunah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Penulis menyebutkan beberapa ayat dan hadits serta riwayat-riwayat yang berkenaan dengan pentingnya sunah dan pengagungannya. Inilah Manhaj.

Manhaj adalah beragama berdasarkan Al-Qur’an dan hadits serta dipahami oleh para Salafush Shalih, para sahabat, dan ulama-ulama dari kalangan tabiin dan tabi’ut tabiin, serta ulama-ulama setelahnya yang mengikuti para sahabat dengan baik. Itulah Manhaj.

Tentu, berikut teks yang sudah dirapikan dengan tanda baca yang benar:

Salafush Shalih artinya adalah orang-orang terdahulu yang shalih, dan mereka ini adalah para sahabat, para tabiin, dan para tabi’ut tabiin. Sebagaimana hadits Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ…

“Sebaik-baik manusia adalah zamanku, kemudian orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya.” (HR. Bukhari)

Inilah tiga zaman keemasan. Para ulama sejarah mengatakan bahwa jika dihitung, tabi’ut tabiin yang paling terakhir meninggal adalah pada tahun 257 Hijriah.

Sahabat yang paling terakhir meninggal adalah Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Laitsi Radhiyallahu ‘Anhu. Beliau wafat pada tahun 110 Hijriah di kota Makkah al-Mukarramah. Sedangka akhir tabiin yang meninggal adalah Khalaf bin Khalifah al-Kufi al-Muammar. Beliau wafat di kota Baghdad pada tahun 181 Hijriah. Adapun tabi’ut tabiin yang paling terakhir meninggal adalah al-Hasan bin Arafah al-Abdi al-Baghdadi. Beliau wafat pada tahun 257 Hijriah.

Maka ketika penulis tadi menyebutkan Salafush Shalih”, maka yang dimaksud adalah tiga generasi terbaik yang disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Kemudian penulis berkata: “Saya akan ringkas dengan menyebut nash-nash dan beberapa pendapat para ulama saja. Yang demikian sudah cukup InsyaAllah dalam menerangkan yang benar dan menjelaskan petunjuk bagi siapa yang mempunyai hati atau diberikan pendengaran dan dia menyaksikan.

Inilah Manhaj dan inilah kitab ilmiah. Yaitu mencukupkan dengan dalil-dalil dan penjelasan dari para ulama, bukan penjelasan dari diri sendiri, apalagi dari hawa nafsu sendiri.

Pengertian Sunnah

Bukanlah yang dimaksud dengan Sunnah di sini adalah persamaan dari kata mandub. Mandub adalah sesuatu yang diperintahkan oleh syariat dengan perintah yang tidak ditekankan, dan bagi siapa yang meninggalkannya dengan sengaja maka tidak diancam siksa.

Tetapi yang di maksud dengan Sunnah di sini adalah ajaran dan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka dari itu Sunnah di sini mencakup yang wajib juga seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, berhaji ke Baitullah bagi siapa yang mampu, karena semua ini adalah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian lengkapnya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53314-sikap-salafus-shalih-terhadap-penentang-dan-penghina-sunnah/